Jumat, 17 April 2015

batik semarang



  • Motif Batik Semarangan
Motif batik adalah gambar pada batik berupa perpaduan antara garis, bentuk dan isen menjadi satu kesatuan yang mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif batik disebut juga dengan corak batik atau pola batik. Motif batik Semarangan identik dengan landmark dan naturalis. Landmark menunjukkan tempat-tempat yang menjadi ikon kota Semarang, sedangkan naturalis seperti ikan, kupu-kupu, bunga, pohon, kombinasi bukit dan bunga mempunyai makna karakter masyarakat pesisiran yang bersifat lebih terbuka dan eskpresionis. Di bawah ini disajikan motif batik Semarangan:
Batik Motif Asem Arang
batik-asem-editMotif Asem Arang
asem-editBuah Asem yang tumbuh di Semarang
Batik Semarangan motif Asem Arang ini merupakan batik motif  landmark atau ikon kota Semarang, karena pada akhir abad 15M tumbuh sebuah jenis pohon asem arang atau asem  yang jarang di Semarang, sehingga pohon itu dinamakan sebagai nama daerah menjadi Semarang.
Batik Motif Gereja Blenduk
019GerejaBlendoekKekiteranAsem300x243Motif Gereja Blenduk
Untitled-4jpgGereja Blenduk
Gereja Blenduk (kadang-kadang dieja Gereja Blendug dan seringkali dilafazkan sebagai mBlendhug) adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda di Semarang pada tahun 1753. Gereja Blenduk terletak di kawasan Kota Lama, Semarang.
Batik Motif Tugu Muda
DSC04947JPG300x243       Motif Tugu Muda
Untitled-3Tugu Muda
Motif batik ini menggambarkan Tugu Muda dikelilingi sulur atau tanaman menjalar. Pola ini terinspirasi Tugumuda sebagai monumen Pertempuran Lima Hari di Semarang umtuk menghormati jasa pahlawan. Tugu Muda terletak di Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran Semarang.
Batik Motif Blekok Srondol
blekokJPG300x243    Motif Blekok Srondol
blekok-editBlekok yang sedang bertengger di pohon Asem
Motif ini menggambarkan sepasang burung blekok yang sedang bercengkrama. Pola motif batik ini terinspirasi oleh keberadaan habitat burung burung Blekok liar yang terdapat di kawasan Srondol, Semarang. Burung-burung itu biasanya bertengger diantara cabang-cabang pohon asem yang ada di depan markas Benteng Rider di Srondol. Motif ini melambangkan keseimbangan lingkungan, baik alam maupun sosial.
Batik Motif Gambang Semarangan
gambangsemarangan300x234Motif Gambang Semarang
Untitled-2Alat Musik Gambang
Batik Semarangan motif Gambang Semarangan menggambarkan salah satu alat musik tradisional Kota Semarang. Alat musik Gambang Semarang merupakan salah satu ikon kota semarang. Gambang biasanya di mainkan di kesenian Karawitan.
Batik Motif Warak Ngendog
warak-ngendok300x243Motif  Warak Ngendog
warak-ngendog2Warak Ngendog yang di pameran di kawasan Simpang Lima
Warak Ngendog adalah mainan anak-anak yang dulu sangat populer di kota Semarang dan sekitarnya, dan biasa dijual saat megengan atau pasar malam/dugderan menjelang bulan suci. Warak indentik dengan kata ngendog  (bertelur) karena kadang ditaruh sebutir telur dibawah ekornya yang lurus atau disela-sela empat kakinya. Sehingga disini muncul interpretasi eksistensi makhluk imajiner ini dengan keragaman penduduk kota Semarang pada khususnya. Bentuk fisik Warak Ngendog ini ada yang digambarkan seperti kambing, kuda, kerbau, barongsai atau bahkan badan anjing. Sementara kepalanya ada yang menyerupai kepala kambing, naga jawa, naga cina, dan sebagainya. Sementara bulu-bulunya juga punya banyak versi ada yang keriting, lurus, berombak ataupun bersisik. Batik motif  Warak Ngendog mencerminkan hewan khas kota Semarang yang dulunya adalah mainan anak– anak.
Batik Motif Lawang Sewu
DOBILAWANGSEWU-NGAWANGJPG300x243   Motif Lawang Sewu
lawang-sewuLawang Sewu
Motif batik Lawang Sewu adalah motif landmark. Lawang Sewu adalah gedung tua bekas kantor perusahaan kereta peninggalan Belanda. Gedung ini memiliki banyak pintu, karena itu dijuluki Lawang Sewu alias pintu seribu. Gedung ini menjadi ikon kota Semarang yang sangat terkenal. Tak heran, jika gambar gedung Lawang Sewu banyak dijadikan motif batik Semarangan.
Batik Motif Laksamana Cheng Ho
cheng-ho-2Motif Laksamana Cheng Ho


Untitled-7Laksamana Cheng Ho
Batik Semarangan motif Laksamana Cheng Ho ini menceritakan biografi Laksaman Cheng Ho dahulunya seorang kasim Muslim yang merupakan orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Cheng Ho adalah penjelajah dengan armada kapal terbanyak sepanjang sejarah dunia yang pernah tercatat. Saat perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong.
Batik Motif Ngarak Warak
037NgarakWarak300x243Motif Ngarak Warak
ngarak-warak2Warga Semarang sedang mengarak warak sebelum bulan suci tiba
Batik motif Ngarak Warak adalah batik dengan corak landmark. Motif menggambarkan mengarak/menggiring warak. Warak adalah  mainan anak-anak yang dulu sangat populer di kota Semarang dan sekitarnya, dan biasa dijual saat megengan atau pasar malam/dugderan menjelang bulan suci. Bentuk fisiknya adalah hewan berkaki empat dengan leher panjang, berbulu keriting (bisa juga lurus atau acak-acakan) dengan aneka warna khususnya merah, putih, kuning, hijau dengan sudut-sudut tubuh dan kepala yang lurus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar